Searching...
Kamis, 28 Oktober 2010

Database



1. Pengertian Database

Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Contoh-contoh dari aplikasi database engine misalnya seperti:

* SQL Server, dibuat oleh Microsoft.
* MS Access, dibuat oleh Microsoft.
* Oracle Database, dibuat oleh Oracle.
* MySQL, dibuat oleh MySQL AB.
* Firebird, dibuat oleh komunitas open source berdasarkan dari kode Interbase.
* PostgreSQL, dibuat oleh komunitas open source.
* DB2, dibuat oleh IBM.

Masih banyak lagi sederet nama database engine yang ada di dunia ini. Anda bisa mencarinya dengan keyword ‘database engine’ atau ‘database server’.

Aplikasi yang bisa menggunakan database diantaranya adalah:

* Sistem perpustakaan yang berbasis komputer, pasti membutuhkan database yang besar untuk merawat data buku yang dimilikinya.
* Sistem ATM (Automatic Teller Machine), pasti membutuhkan database yang besar untuk mengambil dan meng-update data saldo uang misalnya.
* Sistem reservasi tiket pesawat, pasti membutuhkan database untuk menyimpan data reservasi tiket.
* Sistem inventory, pasti membutuhkan database untuk menyimpan data inventory termasuk updating data stok barang dan lain sebagainya.

Keuntungan sistem database modern

* Data yang berlebihan dapat dikurangi sehingga biaya penyimpanan dan waktu bisa diperkecil
* Ketidak konsistenan data dapat dihindari sehingga data lebih mudah diakses dan informasi akan lebih akurat
* Data dapat dipakai bersama sehingga setiap bagian akan memperoleh informasi yang sama
* Standarisasi dapat dilakukan sehingga memudahkan dalam membaca dan memasukan data
* Keamanan dapat diterapkan sehingga tingakat akurasi informasi akutansi yang dihasilkan menjadi lebih tinggi
* Keterpaduan dapat diajaga sehingga meningkatkan integritas suatu sistem informasi
* Konflik interest dapat diseimbangkan sihingga sistem informasi bisa berjalan tanpa rintangan

Organisasi data pada database modern

Manajemen data terdiri dari :

1. Manajemen dalam arti sempit : perusahaan dikatakan sudah mengelola data atau informasi dengan baik bila sudah menggunakan atau menerapkan DBMS
2. Manajemen dalam arti luas : Perusahaan dikatakan sudah mengelola data atau informasi dengan baik bila sudah menggunkan atau menerapkan IRM ( Information Resource Management )

Kegiatan manajemen data

* Mengumpulakan data
* Menjaga dan mengadakan pengujian terhadap integritas data
* Meyimpan data
* Memelihara data
* Mengamankan data
* Mengorganisasi data
* Mencari data

Sistem database adalah sistem pencatatan dengan menggunkan computer yang memiliki tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap saat diperlukan

Di dalam sistem database terdapat beberapa komponen, antara lain adalah:
• Field
Merupakan satuan terkecil dari tabel yang meggambarkan satu item data. Sebagai contoh nama, alamat dan lain sebagainya.
• Record
Kumpulan dari field-field yang meggambarkan satu unit data individu tertentu. Sebagai contoh, data pegawai dengan NIP 12990001 dengan nama Amin, lahir di Bandung dan informasi lainnya yang berhubungan dengan pegawai.
• Table
Kumpulan dari beberapa record yang yang menggambarkan satu kesatuan data dan memiliki arti tertentu. Sebagai contoh Pegawai, Departemen, Satuan kerja dan lain-lain.
• Primary key
Adalah field yang memiliki nilai unik dalam artian field tersebut tidak mungkin memiliki data yang sama, sebagai contoh field NIP pada tabel PEGAWAI dapat dijadikan sebagai primari key karena setiap pegawai memiliki satau NIP.
• Foreign key
Adalah field yang digunakan sebagai penghubung antara satu tabel dengan tabel yang lain agar saling berelasi, sebagai contoh pada tabel SATKER juga memiliki field NIP, tetapi field NIP di sini merupakan field foreign key yang digunakan untuk menghubungkan tabel PEGAWAI dengan tabel SATKER.

Komponen sistem database

* Data
* Hardware
* Software
* Pemakai

Komponen data :
Data dalam database bisa tersimpan dalam:

* Komputer kecil ( PC ) – untuk single user
* Komputer mini – untuk multi user
* Komputer mainframe – untuk multi user

Komponen Hardware :

1. Kepala ( head ) pembaca yang digunakan untuk mengambil dan membaca data bersama-sama dengan bagian input dan output, disk, dsb
2. Prosesor dan memori yang digunakan untuk mendukung jalanya software sistem database

Komponen software
Antara database secara fidik ( data yang tersimpan dalam disk secara fisik ) dan pemakai sistem informasi akutansi dibatasi oleh suatu software ( database manager ) atau lebih umum dikenal DBMS.

Komponen Pemakai
Dalam sistem database ada tiga kelas pemakai :

1. Kelompok pertama adalah programer aplikasi
2. Kelompok kedua adalah pemakai ( end user )
3. Kelompok ketiga adalah administrator database ( DBA )

Abstaksi data

1. Tingkat internal merupakan tingkat yang paling dekat dengan media penyimpanan secara fisik
2. Tingkat eksternal merupakan tingkat yang paling dekat dengan pemakai
3. Tingkat konseptual yang menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam database dan hubungan yang terjadi dengan data – data tersebut

Perangkat lunak database:

* Foxpro 2.5, visual poxpro 3, 5 dan 6
* Clipper 5.2, Dbase 5
* SQL for windows

2. Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal DBMS adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, DBMS telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh DBMS adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya BMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File passwd pada umumnya hanya igunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :

1. Performance yang didapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori

2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.

3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.

4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.

5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

Tinjauan Sejarah

Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL). Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer. Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan program tersebutsecara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS. Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh banyak vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis data. Penomena yang paling menarik adalah adanya enterprise resource planning (ERP) dan management resource planning (MRP), yang menambahkan substansial layer dari fitur berorientasi pada aplikasi. Paket yang termasuk didalamnya meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket-paket ini mengidentifikasi himpunan tugas secara umum (misal manajemen inventori, perencanaan sumber daya manusia, analisis finansial) dan menyediakan aplikasi layer secara umum untuk menangani keperluan tersebut. Data disimpan dalam DBMS relasional, dan aplikasi layer dapat disesuaikan untuk perusahaan yang berbeda. Lebih jauh lagi, DBMS memasuki dunia internet. Pada saat generasi pertama dari Web site menyimpan datanya secara eksklusif dalam file system operasi, maka saat ini DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses melalui Web browser. Query dapat digenerate melalui form Web, dan format jawabannya menggunakan markup language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basis data menambahkan fitur ini untuk DMS mereka. Manajemen basis data mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat on-line, dan dapat diakses melalui jaringan komputer. Saat sekarang bidang seperti ini diwujudkan dalam basis data multimedia, video interaktif, perpustakaan digital,proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan, proyek sistem observasi bumi milik NASA, dll.

a. Komponen DBMS

Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam :

* Perangkat Keras
* Perangkat Lunak
* Data
* Pengguna

DBMS umumnya mengandung komponen-komponen berikut:
1. Kamus Data
Kamus data (data dictionary) digunakan untuk menyimpan deskripsi data yang digunakan dalam basis data. Setiap elemen data antara lain memiliki tipe dan ukuran. Kamus data terkadang juga berisi ketentuan yang mengatur nilai yang bisa dimasukkan dalam field. Sebagai contoh, jika definisi sebuah field menyatakan bahwa hanya huruf P dan W yang dimasukkan ke dalam field bernama Jenis_Kelamin, maka sistem akan menolak sekiranya pemakai memasukkan data L ke field tersebut.
2. Utilitas
Utilitas digunakan untuk memudahkan pemakai dalam menciptakan basis data dan tabel serta dalam memanipulasi data.
3. Pembangkit Laporan
Pembangkit Laporan adalah fasilitas yang disediakan kepada pemakai untuk membuat laporan dengan mudah.
4. Pembangkit Aplikasi
Pembangkit Aplikasi adalah fasilitas yang digunakan untuk membuat tampilan yang digunakan oleh pemakai yang akan menggunakan aplikasi basis data (tampilan seperti ini dikenal dengan istilah formulir), misalnya untuk mengisikan data.
5. Keamanan Akses
Fasilitas keamanan akses digunakan untuk mengatur hak akses pemakai. Keamanan akses dapat berupa pengaturan wewenang akses terhadap pemakai tertentu. Misalnya, pemakai dapat mengubah isi tabel Mahasiswa, tetapi pemakai B tidak. DBMS seperti pemakai B tidak.
6. Pemulihan Sistem
Fasilitas pemulihan sistem berfungsi untuk mengembalikan data semula ke basis data sekiranya terjadi kegagalan sistem. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk menangani pemulihan sistem yaitu mirroring, reprocessing, dan rollback.

b. Keuntungan Penggunaan DBMS

Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa keuntungan,

yaitu :

* Kebebasan data dan akses yang efisien
* Mereduksi waktu pengembangan aplikasi
* Integritas dan keamanan data
* Administrasi keseragaman data
* Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses serentak).

Fungsi DBMS :
DBMS terdiri dari fungsi-fungsi yang mendukung semua database yang ada di dalamnya yaitu Atomicity, Consistency, Isolation, Durability (ACID). Dengan ACID, DBMS ini memberikan jaminan bahwa data yang tersimpan di dalamnya memiliki kualitas yang baik.
• Atomicity
Dengan adanya fungsi ini, DBMS menjamin bahwa data yang disimpan akan lengkap pada saat pemrosesan. Sebagai contoh: Apabila terdapat proses yang sedang berjalan namun terdapat kegagalan proses karena kondisi jaringan putus, maka dengan atomicity ini seluruh data yang telah di proses akan dibatalkan. Jadi bisa disimpulkan bahwa apabila terjadi sedikit kegagalan maka akan dibatalkan semuanya untuk menjaga kesempurnaan data.
• Consistency
DBMS akan menjamin bahwa dengan consistency ini data transaksi yang tersimpan akan sesuai dengan referensi data utama, dan menghindari duplikasi data. Sebagai contoh: jika terdapat suatu proses yang sedang menambahkan data yang tidak terdapat pada data referensi, maka dengan adanya consistency DBMS akan menolak proses ini.
• Isolation
Data akan lebih aman dengan fungsi isolasi ini, dimana pada saat data dibuka secara serial data tetap aman meskipun terjadi perubahan. Referensi lebih jelas dapat menuju ke tautan isolation.
• Durability
Dengan adanya fungsi ini, maka ketahanan data yang tersimpan akan terjamin. Meskipun data sangat banyak yang tersimpan di database, namun DBMS memberikan jaminan bahwa data tidak akan rusak.

Beberapa fungsi yang disediakan oleh DBMS ini antara lain:
• Mengatur dan mengontrol data dalam jumlah yang besar.
• Melakukan backup, recovery, dan logging terhadap database.
• Menyederhanakan dan memperluas database security.
• Melakukan pemeriksaan terhadap integritas data.

4. Level Abstraksi Dalam DBMS

Data dalam DBMS dapat digambarkan dalam tiga level abstraksi, yaitu

konseptual, fisik, dan eksternal. Data definition language (DDL) digunakan untuk

mendefinisikan skema eksternal dan konseptual. Semua vendor DBMS menyertakan

perintah SQL untuk menggambarkan aspek dari skema fisik. Informasi tentang skema

konseptual, eksternal dan fisik disimpan dalam katalog sistem.

Memiliki beberapa tinjauan (views), skema konseptual tunggal (logical) dan skema fisik.

* Menggambarkan bagaimana cara user melihat data
* Skema konseptual mendefinisikan struktur logika
* Skema fisikal menggambarkan file dan indeks yang digunakan

Skema didefinisikan menggunakan DDL (Data Definition Language), data

dimodifikasi dengan menggunakan DML (Data Management Language).

3. Database Model

Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah. Beberapa

manajemen basis data didasarkan pada model data relasional, model data hirarkis, atau model data jaringan.

3.1 Model Data Hirarkis

Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang

dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebua anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan antara nak dn orng tua disebut cabang.

3.2 Model Data Jaringan

Model jaringan distandarisasi pda tahun 1971 oleh Data Base Task Group

(DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model

CODASYL (Conference on Data System Languages), karena DBTG adalah

bagian dari CODASYL. Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini bias menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua diseut pemilik dan anak disebut anggota.

3.3 Model Data Relasional

Model relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini.

Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.

Karakteristik Database dalam DBMS
Database memiliki tiga karakteristik utama, yaitu:
• Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
• Data tidak bergantung kepada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
• Data memiliki integritas (yaitu akurasi dan validasi) yang terkendali.
Strategi akses terhadap data yang bersifat logik, menyebabkan database berbeda dari file-file komputer yang lain. Aplikasi sangat bergantung pada struktur data yang dimiliki oleh database, karena itu aplikasi tidak mengetahui bagaimana data disimpan pada database. Database memiliki sifat terbebaskan dari keadaan fisik data yang dapat menyebabkan database mengembang ukurannya, tetapi hal tersebut dapat mudah diatasi dengan cara dipindahkan ke sistem yang lebih besar lagi tanpa menulis ulang aplikasinya.

Beberapa Istilah Penting dalam Database Management System

• SQL (Structure Query Language)
Bahasa universal yang digunakan untuk memanipulasi database dan didukung oleh semua DBMS.
• DDL (Data Definition Languange)
Salah satu pernyataan SQL yang digunakan untuk mendefinisikan tabel.
• DML (Data Manipulation Language)
Salah satu pernyataan SQL yang digunakan untuk mendefinisikan tabel.
• Client-Server
Secara umum, setiap komputer dalam sistem jaringan dapat dikategorikan menjadi dua tipe yaitu server dan client. Komputer yang menyediakan layanan (seperti database, web, mail, file, dll) kepada komputer lainnya dinamakan server. Komputer yang menghubungi komputer lain untuk meminta layanan dinamakan client. Suatu komputer dapat sekaligus menjadi server dalam menyediakan suatu layanan tertentu dan menjadi client kepada server lain.
• Tool Developer
Program komputer yang digunakan untuk membuat program aplikasi komputer.

4. Data Maining

Data Maining adalah ekstraksi pola yang menarik dari data dalam jumlah besar. Suatu pola dikatakan menarik apabila pola tersebut tidak sepele, implisit, tidak diketahui sebelumnya, dan berguna. Pola yang disajikan haruslah mudah dipahami, berlaku untuk data yang akan diprediksi dengan derajat kepastian tertentu, berguna, dan baru. Penggalian data memiliki beberapa nama alternatif, meskipun definisi eksaknya berbeda, seperti KDD (knowledge discovery in database), analisis pola, arkeologi data, pemanenan informasi, dan intelegensia bisnis. Penggalian data diperlukan saat data yang tersedia terlalu banyak (misalnya data yang diperoleh dari sistem basis data perusahaan, e-commerce, data saham, dan data bioinformatika), tapi tidak tahu pola apa yang bisa didapatkan.

Data Maining adalah salah satu bagian dari proses pencarian pola. Berikut ini urutan proses pencarian pola:

1. Pembersihan Data: yaitu menghapus data pengganggu (noise) dan mengisi data yang hilang.
2. Integrasi Data: yaitu menggabungkan berbagai sumber data.
3. Pemilihan Data: yaitu memilih data yang relevan.
4. Transformasi Data: yaitu mentransformasi data ke dalam format untuk diproses dalam penggalian data.
5. Penggalian Data: yaitu menerapkan metode cerdas untuk ekstraksi pola.
6. Evaluasi pola: yaitu mengenali pola-pola yang menarik saja.
7. Penyajian pola: yaitu memvisualisasi pola ke pengguna.


Source : http://blog.ub.ac.id/stairway

0 Komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda disini....